1.Pengertian
Routing Ripv2 adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router- router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada
tujuannya.
2. Latar Belakang
Dalam penggunaan Dinamic Route RIP Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
3. Maksud dan Tujuan
Untuk dapat saling terhubung antar client KantorA dan client Kantor B
4. Hasil Yang Diharapkan
Untuk menghubungkan Client dengan berbeda Router
B. Alat dan Bahan
- Ciscopacktettracer7.2
- Laptop
10 s.d 20 Menit
D. Tahapan Pelaksanaan
TOPOLOGI JARINGAN
1. Pertama kita setting IP pada setiap router yang telah di tetapkan pada topologi jaringan di atas.
ROUTER 0
Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface fastEthernet 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config)#interface fastEthernet 0/1 Router(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown
ROUTER 1
Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface fastEthernet 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#interface fastEthernet 0/1 Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown
ROUTER 2
Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface fastEthernet 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.30.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#interface fastEthernet 0/1 Router(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown
2. Jika proses konfigurasi ip address tiap client Router. Kita konfigurasi RIPv2 pada setiap ROUTER
Router 0
Router>enable Router#configure terminal Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 Router(config-router)#network 192.168.20.0 Router(config-router)#network 192.168.30.0 Router(config-router)#no auto-summary
Router 1
Router>enable Router#configure terminal Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 Router(config-router)#network 192.168.20.0 Router(config-router)#network 192.168.10.0 Router(config-router)#no auto-summary
Router 2
Router>enable Router#configure terminal Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 Router(config-router)#network 192.168.30.0 Router(config-router)#network 192.168.40.0 Router(config-router)#no auto-summary
3 . Konfigurasi RIPv1 telah selesai mari kita memberikan Ip pada setiap client Kantor A dan Kantor B. Lalu ping dari client Kantor A dan kantor B begitupun sebaliknya
- Kantor A
- Kantor B
Memahami dan dapat mengkonfigurasi RIPv1 di perangkat CISCO dengan baik.
D. Kesimpulan
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
H. Referensi
- Wikipedia
- Workbook CCNA by Danu Wiyoto
No comments:
Post a Comment